MAHAMERU MULTIMEDIA CENTER

Search This Blog

Saturday, June 11, 2022

Analogi / Logika dan contohnya

Ketika belajar analogi/ logika, minset kita dibawa untuk memudahkan cara berfikir terhadap suatu permasalahan, mencontohkan dan membandingkan sesuatu kondisi agar mudah dipahami dan mudah dimengerti. Terkadang sering pula logika dipakai untuk melakukan sindiran halus dan kritik terhadap seseorang, kelompok, instansi bahkan pemerintahan. 
Bahasa bahasa kiasan ini bersifat membandingkan, dan menciptakan respon terhadap lawan bicara. Ketika suatu permasalahan tidak kunjung dipahami seseorang. 
Sebagai contoh : 
Dalam suatu kasus ada seorang anak yang makan dan jajan sembarangan. 
Orang tua ketika mengajari anak dengan banyaknya larangan akan berdampak negatif, seyogjanya diberikan logika yang mudah dipahami si anak. Misal dengan jawaban : 
Dek ayah /ibu berangkat kerja pagi2 pulang sore kadang malam, dapet gaji sebulan lagi. Misal ayah dpet gaji 10 ribu, jajan adek 1000, hari ini seribu, besok 2 ribu, besoknya lagi sdh habis 3 ribu. 2 minggu duit ayah habis cuma buat jajan. 
Cara2 seperti ini dimaksudkan agar si anak dapat lebih peka, care terhadap kondisi yang sedang terjadi. Dan si anak akan berfikir bagaimana belajar berhemat, berfikir untuk uang yang orang tua dapatkan tidak dihabiskan hanya demi makanan. 
Contoh logika lain bisa bermacam-macam misal sering kita mendengar kritik logika seperti ini. 
Ibarat sebuah bus yang bagus dari segi tampilan catnya baru, namun rodanya bocor, mesinnya jarang diganti oli, pintunya rusak, remnya blong, dan sopirnya tidur, sedang kondektur menggantikan sopir sambil meredam situasi semua yag berada didalam bus. 
Logika ini biasa dipakai ketika situasi darurat namun pihak yg harusnya bertangung jawab melalaikan fungsi dan tugas tangung jawabnya. 
Sedang kendaran bus yang banyak kerusakan bagaimana pihak pengelola tidak care dengan kendaraan yang mereka miliki. Tidak ada perbaikan, peremajaa , pengantian, maintenance pemberian semangat, meeting, koordinasi, breafing, cek lapangan, sidak, investigasi laporan, melakukan klarifikasi, audit, evaluasi, kontrol dll. 
Mungkin saat ini bus berjalan dijalan yang datar dan landai. Bila suatu saat bus dijalann yang terjal dan curam resiko akan dihadapi oleh orang2 yang seyogjanya hanya menumpang menerima resiko yang sangat berat. 

Contoh yang lain : 
Logika tentang membela seseorang secara membabi buta, tanpa ada proses klarifikasi, investigasi dan penelitian serta konfirmasi. 
Logikanya adalah : 
Ibarat ada sebuah keluarga yang sangat kompak saling melindungi satu dengan yang lain. Namun banyak orang menjadi saksi dan viral bahwa salah satu anak dalam keluarga tersebut menjadi pelaku tindak kriminal entah mencuri, merampok, begal, dll. Ketika ada salah satu atau beberapa orang memberi informasi terkait hal2 tersebut sang kepala keluarga menyangkal dan tidak percaya. 
Dan akan membela mati matian karena keluarga mereka harmonis, kompak, care dan dianggap baik2 saja. 

Dari sini logika. Memainkan peran bagaimana logika dibawa untuk memahamkan opini seseorang untuk lebih responsif tentang sesuatu. Diajak untuk mereka lebih dalam untuk melakukan proses2 penelitian, klarifikasi, investigasi, perbandingan isu dll. 

Ada penjelasan2 dalam logika yang harus disampaikan untuk menghindari adanya salah presepsi dan salah dalam pengambilan sikap. 
Tentunya logika-logika yang diberikan tidak semudah itu dipahami seseorang. Meng kias kan sesuatu yang sering dilakukan dan pernah terlihat, atau pernah dilakukan akan lebih mudah dicerna. 

Terdapat juga logika lain tentang tanaman yang jarang dirawat dan hanya ditanam ala kadarnya.
Logika ini sangat mudah dibuat dengan contoh seperti ini. 
Seandainya ada anak kecil yang tumbuh hanya cukup dikasih makan ala kadarnya tanpa ada pendidikan, perhatian, mengayomi, melindungi, refreshing dll. 
Maka tanaman yang tumbuh tanpa pupuk, pengantian media, penyemprotan hama, perhatian, kontrol sinar matahari dll. Maka lama kelamaan tanaman itu akan mati sendiri. 

Yang perlu diperhatikan adalah pemilihan logika dalam suatu kasus tersebut harus diyakinkan bahwa hal tersebut cocok dan pas bukan ngasal. Sehingga kita harus banyak belajar merangkai kata dan berlogika dalam segala sesuatu. Agar lebih mudah paham dan memahamkan seseorang dalam segala sesuatu.