MAHAMERU MULTIMEDIA CENTER

Search This Blog

Wednesday, December 17, 2014

EXSISTENSI BIROKRASI SEKEDAR BAYANGAN ATAU REALITA

Dalam Kurun waktu tahun 1998 hingga 2014, era Soeharto, Habibie, Gusdur, Megawati, SBY, dan sekarang Jokowi.  menjadiperjalanan panjang para pemangku jabatan, setiap 4 tahun terjadi pergantian strukturan kepemimpinan birokrasi pemerintah dimana setiap perubahan memberikan pengaruh yang nyata bagi kehidupan masyarakat.
1. era soekarno ---- masa-masa perjuangan membebaskan diri dari tanggan penjajah baik belanda maupun jepang. namun hasil jajahan yang bermanfaat adalah banyaknya inventaris yang ditinggalkan  baik sejumlah pabrik gedung dll.
2. era soeharto ---- Banyak kasus korupsi terjadi namun exspose media tidak semasif saat ini. banyak kebijakan yang diambil yang memang nyata bagi rakyat (Surplus beras, gula, dan bahan pokok lainnya) namun pembangunan memang belum merata diseluruh kawasan.
3. Era Habibie --- memang tidak terlalu lama menjadi presiden karena saat menjabat terjadi konflik di Timor-timur dan akhirnya Timor-timur lepas dari tangan Indonesia. namun habibie terkenal sebagai pakar dan ilmuan dibidang dirgantara indonesia dan Jerman
4. Era Gusdur --- presiden yang satu ini memang luar biasa ngetren .. sistem skulerisme yang digaungkan menjadikan umat islam meradang dengan sikap pemimpin jebolan dan pendiri pondok pesentren didaerah tebu ireng jombang Jawa timur ini. gaya lawakan dan nyentrik mengundang banyak pihak berspekulasi kemampuan gusdur yang memiliki kekurangan dalam melihat. gusdur pun melampaui rekor presiden indonesia lainya. 53 x lawatan. kunjungan Gus Dur mendapat kunjungan balasan dan walaupun tidak tercatat MURI mencatatkan rekor jumlah kedatangan pemimpin asing ke Indonesia. Kegigihan Gus Dur melawan korupsi ditunjukkan secara nyata dengan proyek reformasi TNI. Sudah menjadi rahasia umum di luar tugas utamanya menjaga negara, TNI memiliki unit-unit bisnis yang menjadi kilang uang bagi prajurit dengan bintang di bahunya.
5. Era Megawati . sebagai wakil presiden disamping gusdur, setelah masa pengunduran dirinya, megawati dilantik sebagai presiden pengganti, hingga masa akhir pemerintahan makin banyaknya kasus korupsi merajalela di tubuh sang banteng, memang tidak semua para politisi partai banteng namun banyak ketegasan megawati dirasa masih sangat kurang "terkesan ikut-ikutan seperti sang Bapak Soekarno dalam bentuk orasi maupun pidato" sehingga keyakinan publik pun pupus setelah banyaknya kasus korupsi yang tak terselesaikan. ditrambah banyaknya cemoohan yang mendera dari hanya Lulusan SMA hingga Pendendam terhadap Presiden SBY.
6. Era SBY, 2 kali masa kepemimpinan SBY memberikan kesan mendalam bagi sebaigian rakyat kecil dimana banyaknya Bantuan BLT, PNPM Mandiri serta penguatan KPK dari segi HUkum, namun tidak dipungkiri pula korupsi pun mnenjadi dilema bagi partai Demokrat, bagaimana tidak para petinggi partai ajelina sondakh, dkk disangkakan korupsi beberapa proyek sehingga harumnya nama demokrat pun luntur akibat para elit partai itu sendiri perjuangan SBY untuk kembali memimpin akhirnya kandas ditangan pesainga Yakni JOKOWI JK. terlebih SBY terkesan melindungi beberapa koruptor yang masuk dalam kabinetnya. dari budiono yang diangkat menjadi Wakil Presiden "kasus BLBI kan terkerucut ke Budiono"... yah itulah politik...
7. Era Jokowi.. dengan berpasangan dengan Jusuf Kalla jokowi mengalahkan Prabowo hata dengan kemenangan tipis. namun manatan walikota solo, dan mantan gubernur jakarta yang lebih dikenal sebagai pejabat blusukan mengawali memiliki tugas yang sangat berat terlebih pengendalian mega wati masih tercium ditubuh jokowi, sehingga seolah jokowi tersandra oleh partainya... nama harum jokowi pun mulai surut dikala banyaknya mentri yang dipilihnya berasal dari partai pendukungnya "tidak sesuai jani kampanye". kenaikan harga BBM disinyalir menjadi menjadi ajang klorupsi lagi. terlebih DPR Ri pun dikuasai oleh kubu Prabowo Hatta sehingga Pusing mungkin pak jokowi mmelakukan kebijakan yang tak didukung oleh parlemen lainnya..

birokrasi diawal pemerintahan jokowi terkesan masih sangat lamban, mungkin yang agak eksis adalah mentri kelautan yang heboh dengan gayanya yang sak enaknya sendiri, keputusan yang kontrofersial bagus sih meledakkan kapal para pencurti ikan... tapi bagaimana dengan kebijakan dan janji dulu.. ?

bagaimana penguatan BUMN... ?
bagaimana Penguatan dan kesejahteraan TNI Polri ...?
Bagaimana Keadilan yang merata tidak Tumpul keatas... ?
Bgaiamana infrastruktur... ?
Bagaimana Alutsista... ?
bagaimana perkembangan Ekonomi.. ?
bagaimana kesejahteraan rakyat,,,?
bagaimana swasembada pangan..>?
bagaimana ..... baimana.. dan bagaimana... ?
banyak PR yang  harus terselesaikan, ketegasan pemimpin untuk menindak pejabat yang tidak sesuai ditunggu... sehingga kami sarankan bagai seluruh pihak...
JANGAN ASAL MEMILIH WAKIL RAKYAT YANG TIDAK ANDA KENAL... KENALI ORANGNYA, KENALI KINERJANYA, KENALI TRACK RECORDNYA...
kualitas pemimpin berimbas pada rakyat secara langsung.

saat ini kita menunggu dan saya ber improvisasi terhadap apa yang kami dengar dan apa yang kami lihat.. dan hasil pengamatan saya secara nyata bahwa para pemimpin kita Gila Harta dan Kekuasaan ... "
nihil prestasi.. kaya berkat korupsi....
keadilan yang tumpul.... terhadap para penguasa namun tanjam terhadap rakyat yang menderita
para pemangku keadilan yang arogan dan tak menjaga keadilan, melindungi rakyat serta mengayomi... lebih pada bagaimana mensejahterakan anggotanya...

pemimpin harus adil dan tegas... keadilan harus ditegakkan... jangan mengatas namakan HAM kalau Mereka sendiri Buata akan keadilan sesungguhnya.

jangan memprofokasi rakyat, harusnnya mengembangkan bagaimana potensi daerah dikembangkan untuk kesejahteraan..
jangan bicara balik modal atau BEP terhadap kekuasaan namun bicara bagaimana saya bekerja, mengabdi dan mempertanggungjawabkan AMANAH

JANGAN CUMA diam dibelakang meja dan berorasi.. terjun lapangan lihat situasi cek dan sidak hasil kinerja bawahan, jangan melupakan bahwa ANDa berasal dari kami...
Hapus sistem kepartaian..............
hTY.. Oihar.blogspot.com..

No comments:

Post a Comment