Jumlah ini masih sangat jauh dari harapan untuk mencapai kemandirian bangsa. Peran anak muda dalam kancah dunia bisnis sangat penting teelebih anak muda harus didik sedini mungkin sehingga dimasa matang memiliki kemandirian ekonomi sehingga menggerakkan perekonomian yang lebih baik.
Dari data diatas 2 bulan mahasiwa magang diindustri sudahlah sangat cukup. Hanya saja kampus sebagai penggerak tidak cukup ruang dan sdm dalam mengelola program tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain,
1. SDM pemimbing dan pendamping akademik maupun DUDI dalam pelaksanaan program. Yang hampir kebanyakan tidak kompeten dibidangnya bahkan tidak sesuai dengan program yang dikerjasamakan.
2. Program industri pun tidak memiliki akses yang luas karena cenderung program dipaksakan sehingga program ini tidak akan terlaksana secara maksimal. Bahkan bisa jadi gagal dan asal program berjalan.
3. Tidak ada kesiapan industri dan kesiapan kampus dalam mengawal program magang UMKM baik segi kurikulum, sarana prasarana maupun bidang SDM dikedua instansi
Lalu bagaimana yang seharusnya dilaksanakan baik industri sebagai bagian dalam kerjasama serta peran kampus dalam mendorong terciptanya kemandirian wirausaha muda?
Hal pertama adalah kompetensi yang memang harus melibatkan banyak pihak. Antara lain pelaku UMKM, Wirausahawan, pedagang, pebisnis, pengusaha, dan lain sebagainya. Bagaimana mensingkronkan program tersebut?
Pertama harus adanya audiensi dan kesepahaman program yang wajib dijalankan. Kampus untuk kerjasama ini dapat dilaksanakan sehingga terdapat kesepakatan bersama dalam pelaksanaan program ini. Misal pedagang /umkm yang sudah berjalan memberikan akses dalam pelatihan pendampingan dan memberi fasilitas usaha baik sistem franchesee maupun hanya dalam bentuk pelatihan sementara hingga mereka benar2 dapat melaksanakan usaha tersebut.
Lalu bagaimana dengan indutri perkantoran, hotel, dan lainnya. Mereka. Memberi tempat dalam pelaksanan usaha yang mereka kerjakan.
Bagaimana pelatihan yang dijalankan. ?
Akan kita bahas selanjutnya...
